Analisis Konsep Pemasaran PT SINAR SOSRO
PT
SINAR SOSRO
Teh
Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di
Indonesia. Teh Sosro diproduksi oleh PT Sinar Sosro. Produk paling sukses dari
perusahaan milik Soemarsono Sosrodjojo Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil
bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual
adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih
di seputar wilayah Jawa Tengah tapi sekarang produk Teh Sosro sudah memasuki
pasar internasional, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian
Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika.
Harga Teh Sosro yang
ekonomis kualitas produk yang sangat baik dan cita rasa yang sudah di sesuaikan
dengan selera masyarakat membuat produk
teh ini sangat digemari oleh masyarakat, bahkan hampir disetiap rumah makan,
kedai bakso, pedagang kaki lima diseluruh Indonesia menyediakan Teh Sosro untuk
minuman konsumennya.
Menurut saya Teh Sosro salah satu produk teh yang banyak di cari oleh masyarakat. Selain praktis dan harga yang ekonomis, varian rasa yang dimiliki Teh Sosro sangat beragam. Seperti Fruit Tea Sosro yang memiliki berbagai rasa buah, Teh celup yang terdiri dari pilihan seperti Teh Hitam, Teh Hijau, Teh Melati, tersedia juga Tebs teh berkarbonasi.
Menurut saya Teh Sosro salah satu produk teh yang banyak di cari oleh masyarakat. Selain praktis dan harga yang ekonomis, varian rasa yang dimiliki Teh Sosro sangat beragam. Seperti Fruit Tea Sosro yang memiliki berbagai rasa buah, Teh celup yang terdiri dari pilihan seperti Teh Hitam, Teh Hijau, Teh Melati, tersedia juga Tebs teh berkarbonasi.
A. KONSEP
PEMASARAN
a. Targeting, Segmentasi dan Positioning
1) Targeting
Target
dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) atau pun
penyuka rasa buah dan praktis. Produk Teh Sosro juga memiliki pasar untuk semua
umur kecuali balita target utama untuk para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah
kemasan botol dan teh kotak yang praktis
dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang
haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi
dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang
melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik
dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat
target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan
produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap
minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
2) Segmentasi
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan
menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah
satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh
siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal
oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam
kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro
terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu
Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
Keberhasilan
Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti
aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena
jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok.
Persis seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen
teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol.
Citarasa
yang tetap dipertahankan dan terus berinovasi dari dulu hingga sekarang menjadi
produk Teh Sosro cocok untuk lidah semua orang terutama masyarakat Indonesia,
bahkan Teh Sosro menjadi rasa teh khas Indonesia, dengan begitu Teh Sosro
menjadi produk buruan didalam negeri maupun luar negeri. Geografis Teh Sosro
diproduksi berdasarkan wilayah, yaitu :
·
Teh Sosro untuk
wilayah Indonesia
·
Teh Sosro untuk
wilayah Asia Tenggara
·
Teh Sosro untuk
wilayah Australia
·
Teh Sosro untuk
wilayah Amerika, Dll.
3) Positioning
Sosro
melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak
merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin.
Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk
minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan
Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam
kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk
bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan
mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung
anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
b. Permintaan dan Kebutuhan
1) Permintaan
Untuk
menciptakan permintaan pasar yang stabil perlu dilakukan penyesuain-penyesuaian
guna menjaga stabilitas permintaan dan mengulir daur hidup produk. Penyasuan
tersebut dilakukan oleh produk Teh Sosro untuk menangkap ceruk pasar yang
disebabkan oleh kejenuhan konsumen akibat penyeragaman selera dalam pasar.
Munculnya varian rasa pada teh sosro dan beberapa jenis penyesuaian jenis
lainnya membawa pasar teh ke arah mass customization.
2) Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan
yang muncul, seperti kebutuhan konsumsi yang semakin tinggi dikarenakan
keterbatasan waktu untuk keluarga tersebut. Hal ini secara tidak langsung
mempengaruhi gaya atau cara konsumsi dari satu keluarga khususnya dan
masyarakat luas pada umumnya. Tinggi aktivitas masyarakat yang didorong oleh
semakin tingginya kebutuhan masyarakat ini menyebabkan pola konsumsi pangan
masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup, juga menjadi faktor pemicu
terjadinya perubahan pola konsumsi. Misalnya, orang zaman sekarang semakin
sibuk dengan jam kerja lebih panjang, mendorong mereka untuk memilih minuman
yang lebih praktis tapi tetap beragam.
c. Hubungan dan Komunikasi
Komunikasi
pemasaran saat ini memegang peranan penting bagi pemasar untuk
mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen maupun masyarakat. Kominikasi
ini dimaksudkan agar pasar sasaran atau pembeli potensial menyadari, mengetahui
dan menyukai apa yang disediakan perusahaan. Oleh karena itu adanya suatu
komunikasi pemasaran yang juga disebut juga promosi.
d. Marketing Channel
Pengaruh
biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjual pada PT Sinar Sosro dalam
bauran pemasaran dikenal dengan produk, harga, promosi dan distribusi. Yang
tujuannya untuk meningkatkanpenjualan. Distribusi merupakan proses
pendistribusian produk yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi
keefektifan penjualan.
Jenis saluran distribusi Teh Sosro ada tiga tingkat
1. Agen
/ Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
2. Sub-Wholesaler,
yang sering juga disebut sub agen.
3. Retailer
(pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif
(DP).
4. Konsumen
Karena produk teh sosro tahan lama dan tidak mudah rusak
sehingga produk teh sosro tidak masalah jika menggunakan saluran distribusi
yang panjang.
e. Kompetisi
Babak baru komunikasi merek Sosro dimulai tahun 1994, tepatnya menyongsong
dua puluh tahun kelahiran Sosro. PT Sinar Sosro melakukan revolusi merek
yaitu mengganti nama produk Teh Botol menjadi merek Sosro. Pihak
manajemen PT Sinar
Sosro pada tahun itu melakukan
program promo undian berhadiah dan mengubah
slogan: “Hari-hari Teh Botol” menjadi “Hari-hari Teh Sosro”. Slogan ini tetap meraihpasar anak muda, tetapi Teh Botol Sosro tidak hanya berupa minuman
seharihari anak muda, melainkan minuman yang
bisa diminum kapanpun. Dalam rangka memantapkan posisinya
sebagai raja teh manajemen Sinar Sosro, pada Maret 1995 membuat TVC baru dengan jingle yang sairnya berbunyi: Hari
selalu berganti, panas dingin ku tak peduli. Siang malam selalu
ok, hari-hari teh Botol Sosro. Permintaa Teh Botol Sosro terus meningkat dan awareness Sosro mencapai 93%
diikuti pesaingnya Lipton 17%, 2 Tang 13% dan HiC 2% .Terjadi perubahan peta pasar minuman Teh Botol di tahun 1995-1996. Saat itu
muncul produk Tekita yang
diproduksi oleh PTP epsi Cola dan Grup Salim.Kehadiran produkTekita tidak lain bertujuan menggeser pangsa pasar Teh
Botol Sosro yang sudah menguasai 70% untuk
kategori minuman teh dalam botol kemasan.
Upaya manajemen Sosro dalam menjawab tantangan pasar adalah
dengan cara tidak merubah
posisi Teh Botol Sosro yang
dianggap sudah bagus dan aman dipasar. Strategi produk yang dilakukan PT Sinar Sosro adalah
membuat merek
baru S-Tea yang kemasan botolnya lebih besar, seperti halnya produk Tekita. PT
Sinar Sosro tidak ingin bersaing langsung dengan pesaingnya. PT Sinar
Sosro lebih suka mencari arena permainan baru bagi pesaing-pesaingnya. Strategi yang
dilakukan adalah dengan memproduksi S-
Tea tidak dalam
jumlah besar. S-Tea diproduksiuntuk menyaingi Tekita yang
pada saat itu sebagai produk pesaing di wilayah distribusi tertentu, yaitu Jabodetabek,Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Untuk memenangkan persaingan, Tekita menawarkan slogan “Tekita adalah teh kami”,slogan itu dibalas oleh PT Sinar Sosro dengan Slogan “Biarpun banyak merek teh botol bermunculan,
yang asli adalah Teh Botol Sosro”. Strategi persaingan lewat iklan ini membuat Sosro tetap waspada, dan membuatmanajemen
Sosro untuk membangun portofolio merek yang solid. Hal ini diwujudkan
dengan mengeluarkan produk Fruit Tea pada tanggal 16 Maret 1997. Fruit Tea diproduksi dengan sembilan rasa dalam kemasan genggam, dan tiga rasa dalam kemasan botol.
Tahun 2002 merupakan fase produk Teh Botol Sosro dalam
fase kemunduran. Strategi yang
dilakukan oleh PT Sinar Sosro adalah mengubah tag line Sosro menjadi: “Apapun makanannya, minumannya teh Botol Sosro”.
Dominasi Teh Botol Sosro mulai dimasuki
pendatang baru yaitu produk Frestea yang diproduksi oleh PT
Coca Cola Indonesia. Strategi yang diambil adalah dengan melakukan strategi promosi dengan mengontrak Tora Sudiro menjadi bintang iklan. Setelah sukses dengan
film arisan dan dikenal sebagai
bintang film yang ngetop, Tora Sudiro
menjadi bintang iklan sekaligus endoser produk minuman Frestea dari Coca Cola. Dari iklan yang sedang gencarditayangkan media televisi, Frestea benar-benar menjadikan Tora sebagai perwujudan produk
Frestea. Ketika iklan itudiluncurkan pertengahan
tahun 2002 Frestea berhasil meraih pangsa pasar 12% dengan nilai
kapitalisasi sekitar 200 miliar pada
tahun 2003. Sebagai pendatang baru, PT Coca Cola Indonesia berkeinginan untuk mengimbangi pemimpin pasar. Pihak manajemen PT Sinar Sosro membuat strategi bertahan untuk menghadapi produk itu dengan mengembangkan produk Fruit Tea kembali. Promosi yang
dilakukan PT Sinar Sosro pada waktu itu adalah dengan memperkenalkan teh dengan rasa buah.
Keunggulan yang dimiliki oleh produk Fruit Tea yaitu: Pertama,
kemasan genggam (tetrawedge)
adalah kemasan pertama di dunia
yang diperkenalkan Tetrapak (Swedia). Kedua, varian rasa yang unik, mulai Jambu, Stroberi, hingga sembilan rasa yang lain merupakan keunggulan Fruit
Teayang tidak dimiliki merek lain.
Tahun 2000-2004 kinerja PT. Sinar Sosro
terus mengalami perubahan yang signifikan meskipun terjadi serangan dari produk Frestea.
Penjualan teh perusahaan Sinar Sosro tahun 2004 mencapai Rp 2 Triliun
rupiah dengan laba bersih Rp 46,1 milyar rupiah dengan beban usaha Rp 444 milyar rupiah. Pesanan untuk produk Teh BotolSosro tumbuh rata-rata 39,6% pertahun sementara pesanan Fruit Tea dan S-Tea, dalam kurun waktu tahun 2003-2004,
meningkat masing-masing 300% pertahun. Awal
November 2004 dibuatlah promo Teh Botol Sosro yang menandai kelahiran kembali komunikasi Sosro. PT. Sinar Sosro melakukan program promosi kembali. Salah satunyaprogram
yang terkenal itu adalah promosi struk
rezeki Teh Botol. Promosi yang
dilakukan September 2004,merupakan
bentuk lain strategi kampanye dengan target audien
konsumen Teh Botol Sosro dengan tujuan mengapresiasi
konsumen dengan undian berhadiah. Setelah sukses dengan Teh Botol Sosro, S-Tea dan Fruit Tea, PT Sinar Sosro kembali meluncurkan Tebs Tea Cooler. Selain produk ini rasanya unik, produk ini baru menciptakanminuman teh baru teh berkarbonasi.
B. SIMPLE MARKETING SISTEM
Marketing mix
1) Product
·
Teh botol Sosro menggunakan bahan baku :
air, gula industri dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga
gambir (dikenal dengan teh wangi).
-
Kemasan botol beling ( Returnable Glass
Bottle ) dengan volume 220ml
-
Kemasan kotak (Tetra Pak ) dengan volume 1
Liter,250 ml,200ml.
-
Kemasan pouch dengan volume 150ml
-
Kemasan PET dengan volume 500ml
·
Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni :
air, gula industri, teh hitam dan konsentrat sari buah asli.
·
Joy Tea Green menggunakan bahan baku :
air, gula industri dan teh hijau.
2) Price
Harga Teh Sosro
tergantung varian antara Rp. 3.000 hingga Rp. 8.000
3) Place
Dalam pengembangan bisnisnya, PT. SINAR SOSRO
telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih
dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah
(KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan
kembali botol – botol kosong (returnable glass bottle). Produk Teh Sosro
disalurkan dari kantor cabang ke minimarket, pedagang kaki lima dan ke
toko-toko yang ada di seluruh indonesia.
4)
Promotion
ü Tagline :
Apapun enaknya minum teh botol sosro
ü Iklan :
Billboard, iklan TV, sponsor acara
Comments
Post a Comment